Rabu, 04 Oktober 2017

TARI TRADISIONAL

FILOSOFI SENI TARI OLANG-OLANG
SUKU SAKAI


Hasil gambar untuk tari olang olangSuku Sakai merupakan salah satu suku asli di Riau. Seperti halnya suku-suku yang lain, suku Sakai juga mempunyai kesenian dalam bidang tari. Tari yang hidup di pedalaman pada umumnya tarian yang berkaitan dengan upacara ritual dan pengobatan, saji-sajian yang mempunyai gerak bebas berdasarkan keperluan sosial. Salah satunya adalah Tari Olang-Olang. Olang-Olang adalah
Pengobatan Suku Sakai


Sejak dulu Indonesia terkenal dengan aneka pengobatan tradisional dengan berbagai macam metode alternatif. Salah satunya adalah pengobatan menggunakan perantaraan ruh, arwah atau makhluk dari dimensi lain sebagai terapi. Konsep pengobatan ini diterapkan suku Sakai yang menetap di kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.

Suku Sakai

Sosial Budaya Suku Sakai

Suku Sakai merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang hidup di pedalaman Riau, Sumatera. Suku Sakai merupakan keturunan Minangkabau yang melakukan migrasi ke tepi Sungai Gasib, di hulu Sungai Rokan, pedalaman Riau pada abad ke-14. Seperti halnya Suku Ocu (penduduk asli Kabupaten Kampar), Orang Kuantan, dan Orang Indragiri, Suku Sakai merupakan kelompak masyarakat dari Pagaruyung yang bermigrasi ke daratan Riau berabad-abad lalu. Sebagian besar masyarakat Sakai hidup dari bertani dan berladang. Tidak ada data pasti mengenai jumlah orang Sakai. Data kependudukan yang dikeluarkan oleh Departemen Sosial RI menyatakan bahwa jumlah orang Sakai di Kabupaten Bengkalis sebanyak 4.995 jiwa.
Suku Sakai selama ini sering dicirikan sebagai kelompok terasing yang hidup berpindah-pindah di hutan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, alam asri tempat mereka berlindung mulai punah. Kawasan yang tadinya hutan, berkembang menjadi daerah industri perminyakan, usaha kehutanan, perkebunan karet dan kelapa sawit, dan sentra ekonomi. Komposisi masyarakatnya pun menjadi lebih heterogen dengan pendatang baru dan pencari kerja dari berbagai kelompok masyarakat yang ada di Indonesia (Jawa, Minang, Batak, dsb). Akibatnya, masyarakat Sakai pun mulai kehilangan sumber penghidupan, sementara usaha atau kerja di bidang lain belum biasa mereka jalani.

Budaya Suku Sakai

Budaya Suku Sakai Jarang Dipamerkan

Warga suku Sakai yang ada di Kecamatan Mandau dan Pinggir, diminta untuk senantiasa melestarikan budaya aslinya dalam kehidupan sehari-hari. Pelestarian budaya suku Sakai merupakan wujud kecintaan atas kebudayaan lokal yang dimiliki.Budaya Sakai dinilai semakin jarang dipamerkan dalam setiap acara, baik lokal dan nasional.
Padahal di antara budaya itu terdapat keunikan yang harus ditonjolkan sebagai keragaman warna suku di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Bengkalis.
‘’Sakai memliki budaya tradisi pakaian yang terbuat dari kulit atau pelepah pohon. Menurutnya, jika hal ini dipertontonkan, maka akan memberi kesan unik tersendiri.
Begitu juga tarian khusus yang dimiliki,’’

Senin, 02 Oktober 2017

KERUPUK YUMMY

KERUPUK IKAN NILA LEZATT

Bahan-bahan:
·       1/5 ikan nila
·       1 kg sagu
·       Garam dua sendok makan
·       Penyedap setengah sendok makan
·       Air 300ml

Senin, 11 September 2017

BAKSO IKAN NILA





Bahan :

  • 500 gram daging ikan nila segar dan buang duri-durinya
  • 50 gr tepung kanji
  • 0,5 sendok teh lada bubuk
  • 1 sendok teh garam, sesuai selera
  • 1 sendok makan bawang putih goreng
  • 2 sendok makan bawang merah goreng
  • 40 gram es batu, pecahkan
  •  2000 ml air
Cara Membuat :


  1. Masukkan bahan bakso kedalam baskom. Uleni dengan tangan kosong atau menggunakan bantuan alat pencampur, seperti food processor.Haluskan daging ikan nila sekaligus bahan-bahannya sampai benar-benar hancur, halus dan tercampur rata. Pemanfaatan alat bantu akan memudahkan kita dalam mengolah bakso dan tentunya lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga.
  2. Jika bahan adonan susah dibentuk maka tambahkan es batu agar mudah dicetak.
  3. air dalam panci besar sampai panas.
  4. Ambil bahan adonan kemudian genggam adonan bakso, lalu tekan agar adonan dapat keluar diantara selah ibu jari dan jari telunjuk .Ambil adonan yang telah keluar dengan bantuan sendok, lalu masukan pada panci air yang telah kita siapkan. Lakukan kegiatan ini sampai adonan tidak tersisa.
  5. Selanjutnya masak pentol atau bola-bola bakso yang Anda buat dengan bantuan panci yang telah kita didihkan dengan api besar, hingga pentol bakso terlihat mengapung. Terakhir, angkat bakso yang sudah mengapung.